Bupati Mencak-mencak, Pembangunan TPT Asal-asalan

BANDUBG PelitaOnlin, – PelitaOnline
Bupati Bandung Barat H. Umbara Sutisna mencak-mencak melihat kondisi pembangunan tembok penahan tanah (TPT) di pelataran Mesjid As-Shidiq Komplek Perkantoran Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang dinilainya asal-asalan, Rabu(9/10/2019). Saking kesalnya, Umbara membongkar pondasi bangunan itu dengan menggunakan martir disaksikan sejumlah aparatnya.

“Bayangkan ini yang di depan Pemda saja seperti ini, bagaimana dengan di wilayah lain,” ujar Umbara dengan mimik muka kesal.

Seharusnya sambung Umbara, bangunan di sekitar pemda harus punya nilai plus. Karena dilihat oleh masyarakat luas yang hendak melaksanakan sholat atau sekedar melewati bangunan itu.

Seketika ia mengitruksikan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai leading sektor pembangunan TPT tersebut, agar pemborong proyek untuk membongkar dan kemudian membetulkan bangunannya sesuai dengan spesifikasinya. Hal itu, menurutnya sebagai langkah yang cepat ketimbang belakangan setelah pembangunan sudah beres, malah jadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Umbara bahkan mengintruksikan agar pengusaha yang menjadi pelaksana proyek tersebut diblac list saja dan pembayarannya sesuai dengan pekerjaan.

Kemarahan Umbara terhadap pekerjaan proyek tersebut cukup berasalan. Ia kecewa dengan bangunan TPT yang secara kasat mata saja terlihat tidak lurus serta kualitas adukan bangunan kualitas buruk. Bahkan di salah satu bagian bangunannya tanpa pondasi.
“Kemungkinan yang mengerjakannya di subkan itu,” ujar Umbara.

Sementara Kepala Bidang Tata Bangunan Gedung Permukiman dan Jasa Kontruksi Yoga Rukma Gandara mengatakan jika bangunan TPT tersebut dikerjakan baru dua minggu oleh PT Rafi Pratama dengan nilai proyek Rp3,7 miliar.

Bangunan tersebut berikut kirmir, tempat parkir 40 meter, pekerjaan tambahan untuk tower, pengecetan, perbaikan kubah bersamaan dengan penataan masjid. “Target selesai bulan Desember,” terangnya.

Salah seorang tenaga kuli yang mengerjakan proyek tersebut mengaku baru beberapa hari melaksanakan proyek tersebut. “Abdi mah neraskeun padamelan nu sanes. Da pami ti ngawitan dipidamel ku abdi mah, moal kieu (Saya melanjutkan pekerjaan yang lain. Kalau dari awal dikerjakan sama saya, tidak akan begini,” tutur pria paruh baya yang enggan disebut namanya. (Nie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *