INDRAMAYU,|Pelita Online| -Terkait skor atau penilaian yang banyak dipertanyakan oleh orang tua dan calon peserta didik baru Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar), Dedi Supandi menegaskan, bahwa skor (nilai) versi saat pendaftaran berbeda dengan nilai hasil verifikasi.
“Saya menerima pengaduan tentang skor nilai. Saya sudah sampaikan bahwa tahun ini tidak ada UN maka jalur prestasi di ambil dari nilai rapor dan ranking yang dihitung melalui kalibrasi. Yang menginput nilainya adalah operator ditingkat SMP dan MTs. ” tegas Kadisdik saat melakukan Monitoring dan Evaluasi PPDB 2021 Tahap I di SMAN 1 Indramayu, Kabupaten Indramayu, Kamis (24/6/2021).
Menurut dia, saat proses input ini, lanjut Kadisdik, terjadi beberapa
kondisi yang kurang sehingga orang tua calon peserta didik merasa saat pengumuman nilai anaknya turun.
“Saat itu saya sampaikan, ada nilai versi saat pendaftaran, ada nilai hasil verifikasi,” jelasnya.
Selain itu, masalah skor, kata Kadisdik, hingga saat ini masih banyak calon peserta didik di tahap pertama yang mencoba daftar ke sekolah yang banyak diminati.
Sedangkan untuk pembelajaran tatap muka (PTM) yang rencananya akan dibuka pada tahun ajaran baru 2021/2022, Kadisdik menjelaskan, pihaknya memaksimalkan vaksin di tahap awal.
“Evaluasi vaksin untuk guru sudah 72%. Yang kedua, sekolah wajib menyediakan layanan PTM dan pembelajaran jarak jauh
(PJJ),” ujarnya.
Lanjut Kadisdik, orang tua punya hak memilih anaknya mengikuti PTM atau PJJ. ” Namun, apabila pemkab, pemkot, provinsi, pusat melakukan peraturan PPKM atau PSBB mikro. kita tunduk pada peraturan tersebut,” tegasnya.
Namun, Kadisdik kembali menegaskan, akan diberlakukan PTM terbatas dengan adaptasi kebiasaan baru (AKB). “Mari kita pastikan seluruh peserta didik di Jabar bisa belajar dengan aman dan sehat,” ucapnya.
Di hari yang sama, Kadisdik melanjutkan Monitoring dan Evaluasi PPDB 2021 Tahap I ke SMAN 1 Sindang, Kabupaten Indramayu.(cak/disdik)
