Bandung, PelitaOnline– Para atlet profesional maupun masyarakat pehobi olahraga sangat membutuhkan keberadaan seorang terapis olahraga. Sebab olahraga memang rawan,.karena sering menimbulkan cedera. Baik cedera, ringan, sedang, maupun berat.
Pada umumnya atlet telah mengetahui pentingnya fisioterapi olahraga. Namun, untuk kalangan masyarakat umum banyak yang menganggap enteng cedera yang dialaminya saat berolahraga. Sehingga mereka merasa cukup pergi ke tukang pijat. Padahal fisioterapi olahraga bukan sembarang tukang pijat.
Tidaklah berlebihan, kalau Dinas Penuda dan Olahraga ( Dispora) Provinsi Jawa, Barat, melalui program Kegiatan Pengembangan Tenaga Organisasi Keolahragaan telah menyelenggarakan pelatihan SDM Therapist olahraga Tingkat Provinsi Jawa Barat.
Kepala Seksi Tenaga dan Organisasi Olahraga Prestasi Dispora Jabar, Asep Sutrisna, mengatakan, terapis olahraga berbeda dengan pijat biasa. “Perbedaannya antara fisioterapi olahraga dengan pijat biasa (massage), fisioterapi olahraga sendiri dikenal sebagai sports massage (pijat olahraga), “kata Asep Jumat ( 1/3/19)
Dikatakan, Disspora Jabar, melalalui Seksi Tenaga dan Organisasi Keolahragaan, diawal Tahun 2019 ini, telah mengadakan berbagai event pelatihan tenaga olahraga. Hal itu, kata Asep, guna untuk meningkatkan tenaga bidang keolahragaan, yang handal profesional. Baik tenaga pelatih maupun wasit.
Seperti halnya yang kami laksanakan beberapa hari lalu. Dispora Jabar, telah menyelenggarakan Pelatihan SDM Terapist Olahraga.” Kegiatan yang diikuti sebanyak 60 orang peserta ini ,dilaksanakan selama tiga hari dari mulai tanggal 25 s/d 28 Febuari 2019, bertempat di Isola Resort Komp. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Jalan Setiabudhi Bandung,”pungkasnya. (Cak)