Revolusi Industri 4.0, Guru Perlu Meningkatkan Kompetensi & Kualitas

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi inspektur upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke-73 Tingkat Provinsi Jawa Barat di Halaman Depan Gedung Sate, Kota Bandung, Senin pagi (26/11/18).

BANDUNG,PelitaOnline  – Menjadi sebuah keniscayaan bahwa para guru perlu meningkatkan profesionalisme dan kompetensinya dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Terlebih dengan era persaingan saat ini yang serba digital.

Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, di era Revolusi Industri 4.0 ini selain memberikan kesiapan kepada peserta didik, para guru pun perlu meningkatkan kompetensi dan kualitasnya.

“Sekarang hadir fenomena Revolusi Industri 4.0, sehingga diharapkan para guru meningkatkan profesionalisme, memberikan kesiapan pada peserta didiknya menghadapi persaingan yang semakin digital,” kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke-73 Tingkat Provinsi Jawa Barat di Halaman Depan Gedung Sate,  Kota Bandung, Senin pagi (26/11/18).

“Tidak hanya mempersiapkan anak didiknya, tetapi guru-gurunya juga secara kompetensi harus meningkatkan kualitasnya,” lanjutnya.

Hal senada juga disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Muhadjir Effendy dalam pidatonya yang disampaikan Gubernur Ridwan Kamil dalam upacara HGN Tingkat Provinsi Jawa Barat tersebut. Sesuai dengan tema HGN tahun ini “Meningkatkan Profesionalisme Guru Menuju Pendidikan Abad 21”, menurut Mendikbud guru perlu meningkatkan profesionalisme terkait mental, komitmen, dan kualitasnya agar memiliki kompetensi sesuai dengan perkembangan zaman Revolusi Industri 4.0.

Terlebih dengan kemajuan teknologi infomasi saat ini, guru diminta tidak hanya bertugas untuk mentransfer ilmu pengetahuan tetapi harus mampu menanamkan nilai dasar pengembangan karakter peserta didik dalam pemanfaatan kemajuan teknologi informasi secara bijak.

“Diperlukan guru yang profesional, guru yang mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang supercepat tersebut untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar pada setiap satuan pendidikan dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dengan kompetensi global,” ujar Mendikbub dalam pidatonya yang dibacakan Gubernur Emil.

Pada kesempatan ini, Gubernur Emil memberikan penghargaan kepada 17 guru berprestasi dari seluruh Provinsi Jawa Barat yang menjadi pemenang berbagai kegiatan lomba. Berikut daftar penerima penghargaan pada acara Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-73 Tahun 2018:

  1. Pemenang I Olimpiade Guru Nasional Kategori Ilmu Pengetahuan Sosial  SMP Tahun 2018, Rani Risnawati, Guru SMP Negeri 3 Jatiwangi kabupaten Majalengka
  2. Pemenang I Olimpiade Guru Nasional Kategori Matimateka SMA/SMK/SLB Tahun 2018, Irvan Dedy, Guru SMAS Dwiwarna Kota Bogor
  3. Pemenang I Lomba Keahlian Guru Produktif SMK Bidang Farmasi Tahun 2018, Rogayah Effendi, Guru SMP Bumi Siliwango Kota Bandung
  4. Pemenang I Lomba Keahlian Guru Produktif Bidang Tata Boga Tahun 2018, Nirmala Nurlaila, Guru SMK Negeri 1 Puncak Kabupaten Bogor
  5. Pemenang II Olimpiade Guru Nasional Kategori Ilmu Pengetahuan Alam  SMP Tahun 2017, Rismawan, Guru SMP Geeta School Kota Cirebon
  6. Pemenang II Olimpiade Guru Nasional Kategori Ilmu Pengetahuan Sosial  SMP Tahun 2017,  Kasman, Guru SMP Negeri 2 Jatitujuh Kabupaten Majalengka
  7. Pemenang II Olimpiade Guru Nasional Kategori Biologi SMA/SMK  Tahun 2017, Dadi, Guru SMA Negeri 4 Kota Bogor
  8. Pemenang II Olimpiade Guru Nasional Kategori FIsika SMA/SMK  Tahun 2017, Fasal Elahi, Guru SMA Negeri 1 Kota Sukabumi
  9. Pemenang II Olimpiade Guru Nasional Kategori Bahasa Inggris SMA/SMK  Tahun 2017, Nurpatria Kusworini, Guru SMA Insan Cendekia Al Kausar Kota Sukabumi
  10. Pemenang II Olimpiade Guru Nasional Kategori Penjasorkes SMA/SMK  Tahun 2017, Syahriad, Guru SMA Negeri 6 Kota Depok
  11. Pemenang II Olimpiade Guru Nasional Kategori Matimateka SMA/SMK/SLB Tahun 2018, Imam lubiasono, Guru SMA Negeri 1 CiBarusah Kabupaten Bekasi
  12. Pemenang II Lomba Keahlian Guru Produktif Bidang Teknik dan Bisnis Sepeda Motor Tahun 2018, Abd. Rohman, Guru SMK Islam Cipasung Kabupaten Tasikmalaya
  13. Pemenang III Olimpiade Guru Nasional Kategori Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Tahun 2018, Iyos Rosilawati, Guru SMP 1 Pusakanagara Kabupaten Subang
  14. Pemenang III Olimpiade Guru Nasional Kategori Ilmu Pengetahuan Alam  SMP Tahun 2018, Nuniek Nurpraesti, Guru SMP Negeri 3 Tanjungsari kabupaten Sumedang
  15. Pemenang III Olimpiade Guru Nasional Kategori Bahasa Inggris SMA/SMK  Tahun 2017, Dwi Haryanti, Guru SMA Negeri 1 Cirebon
  16. Pemenang I Guru PPKN SRAK Anugerah Konstitusi Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2017, Maya Kusmayanti, Guru SMKN 13 Kota Bandung
  17. Pemenang I Guru PPKN SMA Anugerah Konstitusi Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2018, H. Jamhari, Guru SMAN 1 Surade Kabupaten Sukabumi

Program Rumah Untuk Guru

Untuk meningkatkan kesejahteraan para guru di Jawa Barat, Gubernur Emil mengatakan bahwa pihaknya memiliki rencana program rumah bagi para guru.

“Ada program – kita ada rencana rumah buat guru-guru dalam bentuk rusun atau apa sedang kita siapkan bekerjasama dengan daerah,” ungkap Emil.

Emil juga menuturkan bahwa untuk meningkatkan kesehateraan para guru termasuk guru honorer pihaknya tidak hanya bisa mengandalkan APBD saja. Perlu ada kerjasama dengan pihak lain.

“Pada dasarnya peningkatan kesejahteraan guru ini ngga bisa semata-mata hanya APBD. Kalau semua berharap dari APBD ya uangnya itu habis hanya untuk membayar honor,” ucap Emil.

“Sehingga konsep saya dalam lima tahun kan ada APBD Provinsi, APBN, ada dana umat, ada dana dari public private partnership, dan lain-lain,” jelasnya.

Selain itu, Emil menambahkan bahwa perlu ada standardisasi kompetensi para guru honorer. Dengan begitu diharapkan pada 2019 nanti kesejahteraan guru honorer bisa meningkat.

“Untuk menjadi guru honorer sering kali ada standar-standar atau seleksi yang berbeda-beda. Nah, itulah yang menurut saya sumber masalah, sehingga kompetensinya akhirnya tidak seragam, jumlahnya juga tidak seragam,” tutur Emil.

“Mudah-mudahan dengan perbaikan di 2019 kita bisa meningkatkan kesejahteraan guru honorer lebih maksimal,” tandasnya.

Terkait dengan dunia pendidikan, Provinsi Jawa Barat mempunyai program perubahan kurikulum SMK. Kurikulum SMK nantinya akan lebih kepada penerapan ekonomi digital. Selain itu, ada pula program kerjasama dengan industri. Diharapan melalui program tersebut lulusan SMK di Jawa Barat akan bisa diserap secara langsung oleh industri.

“Kemarin melalui Astra Group juga misalkan, kita sedang membahas nanti asetnya milik provinsi sementara kurikulumnya bisa ditambahi, disempurnakan oleh industri, sehingga setelah lulus mereka bisa langsung diserap,” kata Emil.(Hms/id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *