KUNINGAN| Pelita Online | Pembangunan Jalan Lingkar Timur Kuningan, Kabupaten Kuningan Jawa Barat sudah sejak lama dirintis dan pada tahun 2007 lalu barulah mulai pelaksanaannya tahapan demi tahapannya.
Setelah beberapa tahun tersendat lantaran tidak terkucur anggaran dari pemerintah pusat, akhirnya di tahun 2020 ini barulah bisa kembali terwujud kelanjutan pembangunannya. Bahkan, sesuai rencana induk (masterplan) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direkrorat Jendral Bina Marga, mega proyek ini diproyeksikan tuntas di tahun 2020 sekarang.
Dalam pengamatan pelitaonline.co.id saat melakukan kunjungan jurnalistik ke lokasi pembangunan Jalan Lingkar Timur Kuningan tersebut pada Kamis, (17/2/2020) lalu, proyek yang mendapatkan sumber pendanaan dari APBN sebesar Rp. 88,5 miliar tersebut dalam realisasi pelaksanaannya tertanggal 16 Desember 2019 lalu bukan berarti tidak menemui kendala. Medan berat dengan kondisi bukit terjal dan struktur tanah merah yang labil ditambah lahan sawah perlu mendapat kajian teknis mendalam.
Terkait dengan pelaksanaan pembangunan Jalan Lingkar Timur Kuningan di tahun 2019/2020. Pihak PT. Seneca Indonesia mengatakan, bahwa lokasi garapannya yang memiliki panjang 7,221 kilometer tersebut memang dalam kondisi tanah yang berat ditambah cuaca curah hujan tinggi sehingga perlu target pekerjaan dengan penanganan sistem cut and fill.
Menurutnya, dengan kondisi medan yang sangat menantang, pihaknya sudah menyiapkan beberapa strategi dalam pelaksanaannya. Diantaranya, menyiasati waktu dengan membagi dua shiff kerja, menambah alat-alat kerja yang dibutuhkan, dan juga yang tak kalah penting guna memudahkan pekerjaan pihaknya akan membuat sodetan-sodetan air untuk mengalirkan air keluar dari lokasi pekerjaan. “Itu kondisi saat ini”, ungkapnya
Pada kesempatan yang sama, Arif Budiman selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4 Pada Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Jawa Barat mengatakan, secara teknis, metode kerja yang dilaksanakan pihak rekanan dalam hal ini PT. Seneca Indonesia sudah sangat tepat.
Hanya saja, untuk lebih memudahkan kerja perlu adanya jalan kerja yang memakai batu kapur, dan ini sudah direncanakan seraya menambahkan kalau untuk penanganan daerah sawah akan ditangani dengan sistem teknologi yang berbahan geotexstil. (ToM/bersambung).