BANDUNG,| Pelita Online|-DPRD Jabar melakukan audiensi dengan tim dari Politeknis Kelautan dan Perikanan (KP), Pangandaran di Ruang Kerja Komisi II, DPRD Jabar, Jl Diponegoro, Bandung, Rabu (12/2/2020).
Tim kampus dipimpin oleh Direktur Politeknik KP Pangandara Guntur Prabowo diterima Sekretaris Komisi II DPRD Jabar R Yunandar Rukhiadi Eka Perwira, dengan dua anggota Komisi II lainnya, Yaitu, Hj Tia Fitriani dan Hj Sari Sundari.
Guntur Prabowo menjelaskan, tujuan datang ke Komisi II DPRD Jabar untuk meminta dukungan dari dewan, terkait beberapa rencana pengembangan dan kerjasama Politeknik KP Pangandara dengan Pemprov Jabar.
Sebab, satu program didirikannya Politeknik KP Pangandaran adalah untuk merekrut masyarakat Jabar menjadi taruna politeknik kelautan dan perikanan.
Itu bisa dibuktikan dengan program perekrutan tarunanya. “Sampai saat ini ada sekitar 60 persen taruna kami berasal dari keluarga nelayan dan budidaya perikanan,” katanya.
Harapannya, setelah lulus para taruna kelautan dan perikanan Pangandaran bisa meneruskan pekerjaan-pekerjaan orangtuanya, generasi nelayan tidak putus.
Agar, bisa eksis di lapangan pekerjaan pilihannya –pekerjaan yang dekat dengan budaya dan kehidupannya leluhurnya para taruna itu dibekali berbagai ilmu pengetahuan perikanan/kenelayanan, managemen pengolahan hasil tangkapan –yang disesuaikan dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar.
“Bahkan kita upakan agar alumni politeknik KP Pangandara menjadi nelayan berdasi. Tidak seperti orangtunya yang masih tergolong nelayan tradisional,” katanya.
Guntur Prabowo juga mengatakan, Politeknik KP Pangandara adalah kampus vokasi, pola belajar yang ditekankan di kampus ini adalah ilmu terapan, berbeda dengan perguruan-perguruan tinggi lainnya.
“Kampus Vokasi Politeknik KP Pangandaran menerapkan 70 persen praktek, 30 persen sisanya belajar di kelas,” katanya.
Untuk itu, dalam setiap tahunnya kampus dibagi menjadi tiga semester, empat bulan pertama sistem belajarnya sebulan pertama teori, bulan kedua praktek di laboratorium kampus dan dua bulan sisanya praktek di luar kampus, di industri atau di perusahaan perikanan.
“Sesuai dengan kemajuan teknologi, era teknologi 4.0,” tutupnya