Ceu Popong: Bangsa Terpecah Belah Akibat Sulit Menyamakan Persepsi

BANDUNG BARAT, | Pelita Online|
Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Jawa Barat menyerukan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu menyesatkan yang bisa memecah belah bangsa ini. Justru di era sekarang masyarakat harus bersatu padu untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar terhindar dari serangan luar.

Hal itu mengemuka saat FPK Jawa Barat (Jabar) yang diketuai Hj. Popong Otje Djungjunan atau akrab dipanggil Ceu Popong, bersilaturahmi ke Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (3/11/2019) di Gedung D Komplek Perkantoran KBB-Mekar Sari.

Kondisi riil mulai terpecah belahnya bangsa ini kata Ceu Popong bisa disatukan kembali hanya dengah sebuah persepsi yang sama, yaitu mengembalikan jati diri Bangsa Indonesia sesuai Bhineka Tunggal Ika. Namun untuk menyamakan persepsi inilah bukan hal yang gampang. Karena Indonesia terdiri dari 400 suku bangsa, 799 bahasa, berbagai etnis dan budaya serta berbagai karakter daerah yang berbeda sehingga perlu adanya sebuah perekat untuk menyatukan kembali persepsi yang mulai terkoyak.

“Bangsa bisa terpecah belah, akibat sulitnya menyamakan persepsi. Padahal kalau sudah satu persepsi, perbedaan-perbedaan itu tidak akan berbuntut masalah,” tutur tokoh Jabar yang logat bicaranya kental Bahasa Sunda ini.

Atas dasar menyatukan persepsi itulah, kata Ceu Popong, FPK dibentuk. Ditengah-tengah hiruk pikuk isu perpecahan bangsa, FPK berupaya menjadi perekat bangsa dengan keragamannya itu.

Menurutnya, dasar hukum dibentuknya FPK ini cukup jelas, melalui Surat Keputusan (SK) Mendagri, kemudian ditindaklanjuti dengan SK Gubernur, hingga SK Bupati atau Walikota.

“FPK menjadi mitra kerja pemerintah. Dalam hal ini mitra Kesbangpol, yang memiliki peran cukup strategis,” jelas purnabakti anggota DPR RI ini.

Sementara untuk FPK di Jabar saat ini, kata Popong dari 27 kota/kabupaten hanya tinggal dua daerah saja yang belum terbentuk kepengurusannya, yakni KBB dan Kabupaten Subang. Itupun bukan karena tidak resfek terhadap forum ini, tapi lebih diakibatkan kondisi dua daerah tersebut sempat tersandung persoalan.

Kepala Kesbangpol KBB Jaja mengatakan jika pembentukan FPK KBB masih dalam proses. Ia mentargetkan untuk FPK KBB bisa terbentuk Januari tahun mendatang.

“Memang kita butuh mitra kerja ini. Kondisi KBB, sangat memungkinkan membentuk FPK karena keberadaan masyarakatnya yang heterogen,” ujarnya. (Nie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *