Bupati Bandung Barat Belum Lega, Proyek KCIC Belum Ada Kesepakatan

BANDUNG BARAT PelitaOnline- Meski sudah bertemu langsung dengan Direktur Umum PT Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC) Chandra Dwiputra, namun Bupati Bandung Barat Aa Umbara menyatakan dirinya belum sepenuhnya merasa lega. Pasalnya keinginannya agar megaproyek kereta cepat bermanfaat bagi masyarakat belum ada kesepakatan final dengan Manajemen KCIC.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna belum mau mengeluarkan berbagai perizinan bagi proyek KCIC yang melintas di wilayah KBB. Ia mengajukan sejumlah permohonan pembangunan infrastruktur yang mendongkrak perekonomian masyarakat KBB.

Pada pertemuan dengan Manajemen KCIC tersebut, diakuinya belum ada kesepakatan. “Kalau tidak ada manfaat, tetap saja saya bersikeras tidak mengeluarkan ijin,” ungkapnya pada wartawan usai pertemuan dengan Tim Manajemen KCIC, Selasa (2/7/2019) di ruang kerjanya.

Meski demikian ia membantah jika disebut menolak pembangunan megaproyek tersebut. Namun jika tidak ada kesepakatan, ia keukeuh akan bersikap tidak mengeluarkan perizinan pembangunan di lintasan wilayahnya.

Pertemuan langsung antara pihaknya dengan KCIC baru perdana. Sebelumnya ia hanya berhadapan dengan pihak konsultan yang sebenarnya tidak bisa memutuskan kebijakan.

“Kalau minggu depan selesai (ada komitmen), ya mangga kita buatkan perizinannya. Yang penting bisa menguntungkan bagi masyarakat,” tegasnya.

Ia mengungkapkan jika konsep yang diajukannya untuk kepentingan membuat 10 destinasi wisata di KBB. Di arena tersebut kata Umbara akan dibangun enam sampai tujun objek wisata, sehingga akses menuju tempat wisatanya diperlebar.

“Jadi nanti wisatan yang masuk ke Bandung Barat, tidak usah lewat Pasteur. Cukup masuk ke jalan exit tol 101 dan 106 yang langsung Lembang dan Parongpong,” jelas orang nomor satu di KBB ini.

Hal itupun kata Umbara telah dibicarakan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Bahkan ia sampaikan pula pada Menteri BUMN Rini Soemarno pada saat kunjungannya ke Lembang tadk siang.

Menurutnya baik gubernur maupun menteri BUMN bisa memahami tentang keinginannya. “Kang Emil (Ridwan Kamil) juga mendukung untuk bagaimana kebijakan pemerintah daerah. Yang jelas dengan adanya KCIC harus menguntungkan dan harus ada manfaat buat masyarakat,” bebernya.

Begitu juga dengan Menteri BUMN pada prinsipnya setuju juga. Sekarang pihaknya tinggal menunggu pertemuan lanjutan dengan Tim KCIC. “Minggu depan, Hari Selasa akan kita diskusi lagi dengan KCIC. Ya kalau sepakat, monggo saya keluarkan izinnya,” ucapnya. (Nie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *