Absen dari Undangan Bupati, Wabup Akan Balik Undang PHRI

KBB, PelitaOnline – Beberapa waktu lalu Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna menumpahkan kekecewaannya karena para pengusaha sector pariwisata tidak hadir pada saat Pelantikan Pengurus Forum Ekonomi Kreatif (FEKRAF) Kabupaten Bandung Barat (KBB). Menyikapi hal itu, Wakil Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan angkat bicara.

Berdasarkan informasi yang diterima Hengki, ketidakhadiran para pengusaha memenuhi undangan Pemkab Bandung Barat tersebut bukan tanpa alasan. Mereka dikabarkan ogah hadir karena undangan yang mereka terima sebelum-sebelumnya hanya bersifat seremonial saja.

“Kita akan mengundang PHRI (Persatuan Hotel Republik Indonesia) secara khusus untuk mengetahui masalah sebenarnya. Jika hanya alasan itu, kita akan yakinkan mereka bahwa undangan kita nanti akan membahas materi yang subtansial,” Pemerintahan AKUR siap memberikan support bagi pelaku wisata di KBB, kita akan lakukan perubahan dan gebrakan2 baru,”papar Hengki, Rabu (13/12/18) di Ngamprah.

Menurutnya, Sektor pariwisata menjadi primadona baru bagi pembangunan daerah. Sumbangan devisa maupun penyerapan tenaga kerja dalam sektor ini amat signifikan. Bahkan, diperkirakan pada 2019 sektor pariwisata nasional sudah mengalahkan pemasukan devisa dari industri kelapa sawit (CPO). Pemerintah Bandung Barat membutuhkan peran serta PHRI untuk mengembangkan potensi wisata di KBB. PHRI memiliki peranan penting dalam sector pengembangan pariwisata dan pembangunan. Sektor pariwisata bisa menumbuhkan ekonomi-ekomomi kecil lainya. Seperti kuliner, kerajinan, dll.

Namun Pemkab Bandung Barat sendiri tidak hanya mengandalkan PHRI saja, untuk promosi tersebut. Hengki, yang mantan artis inipun akan totalitas mempromosikan potensi wisata di KBB dengan melibatkan sesama artis lainnya.”Saya akan minta para artis ibukota supaya ikut mempromosikan wisata-wisata di KBB. Biar tempat-tempat wisata di KBB lebih dikenal lagi. Promosi memang mahal, tapi harus kita lakukan,” bebernya.

Pada dasarnya promosi yang akan dilakukannya, merupakan bentuk perhatian Pemkab Bandung Barat terhadap PHRI juga. Melalui promosi yang gencar, KBB bisa dikenal ke seantero negeri. Ia mengambil contoh Bali, yang dikenal sebagai daerah wisata karena keberanian pemdanya mempromosikan potensi wisata secara besar-besaran ke luar negeri sehingga kunjungan wisatawan pun meningkat. Kita bisa bekerjasama dengan kabupaten/ kota lain yang ada penerbangan langsung ke bandung. Misalnya dengan mendirikan stand Wisata Bandung Barat di bandara-bandara di Kabupaten / kota lain.

Di bawah kepemimpinan Aa Umbara Sutisna-Hengki Kurniawan (Akur), akan diwujudkan semua itu. “Kita juga akan meminta dewan, supaya menyetujui penambahan biaya promosi untuk sector pariwisata. Dan saya kira kalau pariwisata kita mau maju, ya promosinya lebih digencarkan. Ini kan, bantuan pemerintah untuk PHRI juga yang terkena dampaknya,” tuturnya.

Majunya suatu daerah dari sector pariwisata lanjut Hengki, tentunya ada tujuan yang ingin dicapai daerah. Selain untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya, sector pariwisata ini juga menjadi andalan sumber pendapatan daerah.

Selama ini, sector pajak dari pariwisata di KBB belum maksimal jika dibandingkan dengan potensi yang ada. Kemungkinan karena pola penyebaran kedatangan wisatawannya masih kurang maksimal, juga ketidakbenaran dalam penyetoran pajaknya. “Kita akan coba dengan merubah system setoran pajak hotel dan restaurant itu, untuk memaksimalkan pendapatan. Dan ini juga, kita butuh kerjasama yang baik antara pemerintah dengan PHRI,” pungkasnya. (Hens)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *